Sesuai dengan teori mengajar, sebagaimana Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang benar, setiap kali merampungkan pembahasan sebuah
topik dari bahan ajar, Pak Salman selalu memberi latihan untuk mengetahui seberapa
besar yang mampu diserap oleh murid setelah belajar dan jika perlu sejauh mana
mereka harus mengejar.
Pak Salman mempersilakan murid-murid secara berpasangan bergantian maju ke depan kelas untuk mempraktekkan percakapan
pendek yang berkaitan dengan tema pagi itu yaitu “menanyakan dan menyampaikan
pendapat”.
Pada awalnya semua berjalan wajar.
Namun ketika giliran Mansur murid laki-laki yang duduk di bangku baris ketiga
dari depan kedua dari kiri, tanpa diduga anak tersebut menolak untuk maju.
“Maaf pak, saya tidak bisa”, katanya pendek.
“Tidak apa-apa kalau memang belum bisa, silahkan maju
ke depan, nanti
kita bantu sama-sama” jawab Pak Salman
“Tapi saya betul-betul tidak bisa, Pak. Takdir saya
memang demikian”.
Pak Salman mengerutkan keningnya. Dalam hati ia
berkata “Ada yang tak beres dengan anak ini”. Tapi sebagai seorang pendidik,
pak Salman harus tenang dan tidak terbawa suasana ketika
menghadapi situasi semacam ini.