Sunday, February 23, 2014

Cinta Adalah ...

Apakah yang dinamakan Cinta?


Cinta adalah hubungan yang paling rumit dan penuh misteri yang terjadi diantara manusia. Sejak ribuan tahun yang lalu para penyair, seniman dan  filosof telah mencoba untuk memberikan gambaran tentangnya. Namun hingga hari ini manusia masih terus mencari dan mencoba untuk menemukannya. Dan terbukti bahwa buku cerita tentang asmara masih menempati angka penjualan tertinggi diantara buku-buku cerita yang lain.
Sebenarnya apa cinta itu? Ada ribuan definisi tentangnya. Ada yang bilang: Cinta itu adalah sebuah rasa ingin selalu menyayangi  kepada orang orang yang dicintai. Cinta adalah kekuatan magis yang mampu menghubungkan dua orang manusia. Cinta adalah sumber kebahagiaan dalam kehidupan ini. Cinta adalah matahari yang yang terbit di ufuq barat dan timur pada waktu yang bersamaan .... dan lain sebagainya.

Jalaluddin Al-Rumi mengatakan dalam sebuah syairnya :
Dengan Cinta semua yang pahit menjadi manis.
Dengan Cinta semua tembaga akan menjadi emas.
Dengan Cinta segala ampas menjadi anggur paling murni.
Dengan Cinta semua penyakit berubah menjadi obat.
Dengan Cinta yang mati menjadi hidup.
Dengan Cinta sang raja kembali menjadi hamba sahaya! 

Wednesday, February 19, 2014

Tradisi Minum Teh

Tradisi minum teh sudah dikenal di Cina sejak ratusan atau ribuan tahun sebelum masehi. Di Jepang, teh dikenal sekitar abad ke 6 yaitu pada zaman Kamakura. Sedangkan  di Eropa dan Amerika teh mulai digemari pada abad 16. Dan sekarang teh telah menjadi salah satu minuman yang paling terkenal di dunia.

Di Indonesia, teh dapat dinikmati kapan saja. Pada waktu pagi, siang, sore atau malam hari. Sedangkan di Inggris penyajian teh mempunyai waktu tersendiri. Disana ada jeda waktu 8 jam antara makan siang ke makan malam. Di tengah-tengah waktu inilah orang Inggris umumnya minum teh dengan disertai makanan yang manis . Tea time atau disebut juga afternoon tea biasanya dilakukan sekitar jam 3 sore. Lain di Inggris lain pula di Jepang. Masyarakat disana sangat meghormati teh. Sehingga untuk minum teh saja, mereka melakukan upacara.

Jika di Indonesia teh biasa dihidangkan dalam keadaan panas, hangat atau bahkan diberi es, di Mesir atau di negara-negara Arab lainnya teh harus disajikan dalam keadaan panas. Mereka meyakini bahwa jika teh tidak lagi panas maka kenikmatannya akan hilang atau paling tidak berkurang. Maka di Arab tidak ada orang meminum teh menggunakan lepek (piring kecil alas cangkir) untuk mendinginkan teh seperti yang dilakukan orang di beberapa daerah di Indonesia. Di Saudi Arabia teh biasanya dihidangkan di dalam termos atau ceret yang bisa menjaga panas dan gelas atau cangkir berukuran mini. Hal ini dimaksudkan agar teh selalu dalam keadaan panas ketika dinikmati. Sementara di Mesir, teh umumnya di sajikan dalam gelas kaca ukuran 200 ml dan harus segera diminum begitu dihidangkan.

Wednesday, February 12, 2014

Tiga Arah Kiblat Yang berbeda di Bandara International Los Angeles

Perjalanan kami dari Carolina Utara menuju Hawaii membutuhkan waktu terbang sekitar 12 jam dan berganti pesawat 3 kali. Berangkat dari Fayetteville pukul 10 pagi, tiba di Atlanta 11.15. Transit dua jam, lalu terbang lagi menuju Los Angeles. Karena kita berjalan menuju arah barat dan selisih waktu antara kedua kota tersebut 3 jam maka ketika mendarat di Los Angeles waktu masih menunjukkan pukul 3 sore walaupun lama penerbangan kami hampir 5 jam. Penerbangan menuju Honolulu dijadwalkan pukul 8 jadi kita harus menunggu cukup lama. Dalam perjalanan itu rombongan kecil kami yang beranggotakan 4 orang Indonesia awalnya berencana mampir ke pusat kota L.A. Akan tetapi setelah kita hitung-hitung ternyata kita hanya punya waktu di kota tak lebih dari satu jam sehingga kemudian kita putuskan untuk berada di sekitar bandara saja.

Bandara International Los Angeles bukan termasuk salah satu bandara terbaik di dunia. LAX (kode untuk Los Angeles International Airport) masih kalah peringkat dibanding bandara Changi, Singapura atau Incheon, Korea Selatan. Tetapi lebih baik kalau dibandingkan dengan bandara Soekarno-Hatta, Indonesia.




Sunday, February 9, 2014

Dialog Dengan Iblis

Hujan yang turun sejak lebih dari seminggu lalu nampaknya belum akan berhenti. Meskipun tidak sederas tadi sore, hujan rintik-rintik masih setia memecah keheningan malam. Atap dapur rumahku yang terbuat dari seng mengeluarkan bunyi seperti drum yang dipukul dengan pelan ketika air hujan menerpanya. Sesekali angin bertiup menggoyang daun-daun pohon rambutan yang tumbuh di halaman.  Perpaduan antara suara air dan gemerisik daun, diselingi dengan suara petir dari kejauhan seakan alam sedang menampilkan sebuah orkestra. Orkestra tidak beraturan yang menambah malam gelap semakin mencekam.

Listrik PLN mati di sekitar tempat tinggalku. Praktis lilin menjadi satu-satunya alat penerangan yang tersedia. Anak dan istriku sudah terlelap dalam mimpinya masing-masing. Aku sendiri sebenarnya tidak akan kesulitan memajamkan mata jika mau menyusul mereka. Tapi kebiasaan tidur setelah tengah malam membuatku merasa masih terlalu sore ketika samar-samar aku melihat jam dinding menunnjukkan pukul 10.30.

Aku duduk di kursi tamu sambil melihat berita banjir yang terjadi dimana-mana melalui layanan internet di HP. Tiba-tiba aku merasakan angin dingin berhembus mengusap tengkuk dan kepalaku bagian belakang. Pada saat yang bersamaan pintu samping berderit.  Aku menoleh ke arah pintu dan betapa takut dan terkejutnya ketika kulihat persis di depan pintu sebuah sosok seperti manusia berdiri tegak memandang ke arahku. Tingginya kira-kira hampir dua meter dan besarnya dua kali tubuhku yang berbobot 80 kg. Kulitnya berwarna merah dengan rambut kaku di kepalanya yang tumbuh sangat jarang sehingga kulit kepalanya yang juga berwarna merah jelas terlihat dalam cahaya lilin. Matanya cekung dan berair. Pupil matanya merah menyala. Di dahinya ada benjolan besar disebelah kanan dan kiri nampak seperti sepasang tanduk. Ada sesuatu yang bergerak-gerak di belakang tubuhnya. Ketika aku amati ternyata dia memiliki sayap dan ekor.
"Selamat malam", sapanya dengan nada datar

"Ss..ss..siapa kau? Apa Kau?", tanyaku gemetaran.

Sunday, February 2, 2014

Semua Sayang Anak

Suatu kali ada sekelompok ibu-ibu sedang asyik membicarakan pak "Anu" yang telah menikah lagi setelah istrinya meninggal 3 bulan yang lalu.

Salah satu dari mereka dengan berapi-api berkata, "Kok teganya menikah lagi padahal kuburan istrinya masih merah!".

"Iya.. kok sudah tidak bisa menahan diri! Padahal belum genap 100 hari", timpal yang lain.

"Emang lelaki seperti itu kok, Tidak setia! Beda kalau perempuan. Banyak yang tidak mau menikah lagi setelah ditinggal mati suaminya" cetus ibu setengah baya yang dari tadi diam saja.

Pembicaraan tersebut tidak begitu jauh dari realita di Indonesia meskipun tidak juga tepat. Kenyataannya duda memang lebih cepat menikah lagi daripada janda. Kenapa?

Saturday, February 1, 2014

Confession

 الهي لست للفردوس أهلا - ولا أقوى على النار الجحيم
O! My Lord, I Had No Right To Stay In Heaven.
But God, I’m Not Able To Taste Doom Of Fire.

فهب لي توبة واغفر ذنوبي  -  فإنك غافر الذنب العظيم

Would You Give Me Repentance And Your Forgiveness.
I Have No Doubt You Are The Greatest Forgiver.