Salah satu dari mereka dengan berapi-api berkata, "Kok teganya menikah lagi padahal kuburan istrinya masih merah!".
"Iya.. kok sudah tidak bisa menahan diri! Padahal belum genap 100 hari", timpal yang lain.
"Emang lelaki seperti itu kok, Tidak setia! Beda kalau perempuan. Banyak yang tidak mau menikah lagi setelah ditinggal mati suaminya" cetus ibu setengah baya yang dari tadi diam saja.
Pembicaraan tersebut tidak begitu jauh dari realita di Indonesia meskipun tidak juga tepat. Kenyataannya duda memang lebih cepat menikah lagi daripada janda. Kenapa?
Pada umumnya dalam keluarga di Indonesia yang bekerja di luar rumah adalah laki-laki sedangkan wanita berada di rumah mengurus rumah dan anak-anak. Hal itu selain karena budaya, laki-laki memang secara alamiyah memiliki fisik yang lebih kuat dari pada wanita.
Hormon yang dimiliki laki-laki dan wanita berbeda sehingga menjadikan perkembangan fisik mereka juga berbeda. Hormon estrogen pada wanita lebih tinggi. Akibatnya lemak lebih mudah terbentuk dibawah kulit. Sementara laki-laki memiliki hormon testosteron yang membuat pembentukan otot lebih mudah. Karena otot berkembang dengan baik maka kemampuan motoris pria umumnya lebih baik dibanding wanita. Hormon wanita juga menyebabkan kulit lebih halus dan perkembangan jaringan payudara. Hormon laki-laki menyebabkan suara menjadi lebih rendah, dan tumbuh rambut di wajah.
Dalam hal menghadapi tekanan seoarng wanita akan lebih mampu merespon dengan baik dibanding laki-laki. Laki-laki berprinsip "hadapi atau kabur" sedang wanita akan menghadapi tekanan dengan cara berteman atau mengutamakan menjaga diri.
Penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti dari Newcastle University mengungkap, otak anak gadis lebih cepat berkembang untuk membuat otak lebih efisien dalam bekerja ketimbang anak laki-laki. Hal ini dapat menjelaskan kenapa kaum hawa lebih cepat menjadi dewasa.
Dalam penelitian itu para peneliti melakukan pemindain otak pada 121 orang pria dan wanita. Hasilnya menunjukkan bahwa ada proses penyusutan yang mulai terjadi pada anak gadis berusia sekitar 10 tahun. Namun belum terjadi bahkan pada pria berusia 20 tahun. Penyusutan itu terjadi karena otak secara otomatis "membuang" hubungan antara sel-sel yang tidak perlu, maka kerja otak pun semakin efisien. Hubungan-hubungan sel yang tidak terpakai itu pun menyusut dan mati.
Otak yang dimiliki wanita ternyata juga memiliki serat penghubung antra ptak kanan dan kiri lebih banyak dibanding laki-laki. Oleh karena itu wanita lebih mampu menggunakan otak kiri dan otak kanan secara bersamaan. Jadi tidak heran jika wanita dapat mengerjakan beberapa kegiatan sekaligus. Seperti berbelanja sambil menelpon atau memasak sambil ngobrol. Berbeda dengan pria yang lebih banyak menggunakan otak kirinya sehingga laki-laki hanya bisa fokus terhadap satu pekerjaan saja.
Dari penjelasan -penjelasan diatas jelas sekali perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Dan ketika terjadi suami atau istri meninggal maka respon mereka akan berbeda.
Pada dasarnya orang tua pasti sangat menyayangi anak-anaknya. Jika ayah yang ditinggal sendiri tentu dia akan segera berpikir untuk mencari solusi yang terbaik. Dia merasa kesulitan untuk mengurus anak dan bekerja sekaligus. Dia juga kurang mampu leluasa berkomunikasi dengan anak-anaknya. Maka kalau dia merasa kurang mampu tentu akan mencari orang lain yang bisa menanganinya. Dan yang terbaik adalah; mencarikan ibu pengganti untuk anak-anaknya.
Di sisi lain Wanita tidak ada masalah melakukan dua pekerjaan atau lebih sekaligus. Dia juga yang paling bisa mengerti anak-anaknya. Jadi kehadiran bapak pengganti mungkin tidak diperlukan. Apalagi seorang wanita memang lebih mampu menahan tekanan daripada laki-laki dan wanita juga tidak mudah melupakan hal-hal yang pernah dialaluinya ketimbang laki-laki. Maka kenangan indah dengan suami akan bertahan sangat lama atau bahkan selamanya.
Jika tidak memiliki anak, atau anak-anak sudah besar dan tidak perlu perhatian khusus, suami sendiri adalah laki-laki. Dan laki-laki seringkali masih suka bermain-main (dalam arti sebenarnya) karena walaupun secara fisik telah dewasa tetapi sifat kekanak-kanakan akan melekat selamanya. Maka diapun butuh orang lain untuk menjadi teman bermainnya.
Ada yang bilang bahwa: Men’s problem is immaturity. Orang laki-laki adalah anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa.
Bukankah anak-anak itu kecil atau besar adalah salah satu hal terindah yang ada di dunia ini?
No comments:
Post a Comment