Nanti di akherat ada orang yang ketika di dunia miskin harta, tetapi
dalam buku catatan amalnya dia telah melakukan ibadah haji, menyumbang
pembangunan masjid, memberi makan ribuan orang miskin dan menjadi kafil
ratusan anak yatim. Orang miskin inipun lalu mengkomplain atas
catatannya.
"Ini bukan punya saya, Tuhan. Malaikatmu telah salah
tulis. Aku di dunia tidak punya harta yang cukup selain untuk makan.
Bagaimana mungkin saya bisa haji dan bersedekah sebanyak itu?"
Tuhan lalu menjawab: "Aku tidak pernah salah. Malaikatku juga tidak pernah salah!".
"Lalu dari mana datangnya catatan itu?".
"Kemiskinan tidak menghentikan kamu berniat melakukan hal-hal baik itu
semua. Dan malaikatku selalu berhusnu dzon (berprasangka baik). Setiap kamu berniat
melakukan amal baik maka ia mencatatnya. Dan tidak terwujudnya niatmu
kartena keterbatasan finansialmu. Namun aku tau, niatmu tulus. Maka
begitulah catatanmu"
Orang tersebut lalu dipersilahkan untuk menuju surga. (Syarah Jardani ala arbain nawawiyah)
Dari kisah diatas, mari kita senantiasa menata dan memperbaharui niat.
Walupun kita tidak mampu melaksanakan niat baik kita karena keterbatasan
kita, semoga Allah mencatat niat kita sebagai amal baik. Amin.
No comments:
Post a Comment