Saturday, November 14, 2015

Meneladani sifat Tuhan

Beragama itu, meneladani sifat-sifat Tuhan sesuai dengan kemampuan manusia. Dan sifat Tuhan yang paling dominan adalah Al-Rahman. Yang artinya maha pemberi rahmat kepada semua mahluk tanpa pandang bulu. Manusia, malaikat, jin, hewan, tumbuhan dan lainnya semua mendapat rahmat-Nya. Dalam proses meneladani sifat Tuhan yang seperti itu, Ibnu Arabi menggambarkan dalam syair berikut ini.

لَقَدْ صَارَ قَلْبي قاَبِلاً كُلَّ صُوْرَة..... فَمَرْعَى لِغِزْلاَنٍ وَدِيْرٌ لِرُهْباَنِ
وَبَيْتٌ لِأَوْثاَنٍ وَكَعْبَةَ طاَئِف ..... وَأََلْوَاحُ تَوْرَاةٍ وَمُصْحَفُ قُرْﺁنِ
أََدِيْنُ بِدِيْنِ الْحُبِّ أََنَّي تَوَجَّهَت ..... رَكَائِبُهُ فالْحُب دِيْنِى وَﺇِيْمَانِي

“Hatiku telah siap dengan segala realitas
Ia merupakan padang rumput bagi rusa,
Biara bagi para rahib,
Kuil anjungan berhala,
Ka‘bah tempat orang bertawaf,
Batu tulis untuk Taurat,
Dan lembaran bagi al-Qur’an.
Aku mabuk Cinta,
Kemanapun Dia bergerak
Disitu aku mencinta
Cinta (kepada-Nya) adalah agama dan keyakinanku.

"Tarjuman hal 43-44"
Seringkali pernyataan beliau tersebut dipahami oleh pembacanya sebagai sikap toleransi beragama. Memang jika dipahami secara literal bisa jadi akan mendapat pengertian demikian. Wallahu A'lam

No comments:

Post a Comment